Kegiatanpengadaan barang atau jasa tersebut dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang atau jasa. Pengadaan barang atau jasa yang dilakukan oleh pemerintah memiliki peran penting dalam menyukseskan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pelayanan publik di berbagai daerah. Tujuan dari pengadaan barang atau jasa pemerintah berdasarkan Perpres No. 16 tahun 2018 adalah sebagai berikut: ï»żProsedurpengadaan alat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mekanik membuat rencana pengadaan alat sesuai dengan pekerjaan di lapangan. 2. Mekanik mengisi form permintaan alat yang memuat jenis alat, spesifikasi, jumlah, tanggal penerimaan pesanan, dan rencana pemakaian alat. 3. Pengadaan(Procurement) Pengadaan merupakan proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan kebutuhan dan pasokan barang atau jasa di bawah kontrak atau pembelian langsung untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pengadaan dapat mempengaruhi keseluruhan proses arus barang karena merupakan bagian penting dalam proses tersebut. Pengadaanbahan pustaka di perpustakaan STAIN Kediri dengan cara : l) Pembelian. Anggaran pembelian diperoleh dari Anggaran rutin APBN (DPA). Adapun pelaksanaan pengadaanbahan pustaka dengan pembelian mengacu pada perpres No. 70 Tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa pem€rintah Beberapa ketentuan dalam perpres tersebut antara lain : Anggaran di bawah Rp. 200.000.000 dilaknkan dengan pengadaan langsung. Tahapancara ini dilakukan demi mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah tahapan dalam bekerja sama dengan penyedia jasa pengadaan barang. Persiapan Pemilihan Vendor; Tahapan ini masih dilakukan oleh internal kantor atau perusahaan yang terkait dengan pengadaan barang. Agar lebih fokus, dibentuk panitia lelang secara khusus. Dịch VỄ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Kini, kita beralih ke bagian yang mungkin Anda paling ingin tahu, bagaimana cara melakukan procurement dengan benar? Jika Anda berpikir kalau pengadaan hanya fokus pada aktivitas pembelian saja, maka Anda salah. Ada perencanaan, pengiriman dan juga dokumentasi bukti transaksi yang harus disimpan dengan baik untuk keperluan pembukuan. Sebelum berpindah ke bagian isi artikel, sudahkah Anda membaca Ultimate Guide procurement yang lainnya? Ultimate Guide Procurement merupakan topik terbaru dari yang mengulas seputar hal-hal dalam bisnis dan terbagi menjadi beberapa artikel. Jika belum, Anda bisa langsung mengunjunginya lewat tabel konten dibawah ini. Part 1 Apa Itu Procurement Part 2 Langkah-langkah Procurement – Anda disini Part 3 Masalah-Masalah dalam Procurement dan Cara Mengatasinya Part 4 KPI Procurement Part 5 E Procurement, metode pengadaan di masa depan Finale Tips-Tips Agar Procurement Berjalan Lancar Secara garis besar, proses pengadaan terbagi menjadi 3 tahap, perencanaan, pemilihan supplier, dan pembelian. Berawal dari pengajuan barang, aktivitas pengadaan terus berlanjut hingga proses pembayaran. Berikut tahapan serta penjelasan dalam proses pengadaan. Tahap Perencanaan Tahap awal dari pengadaan adalah dengan melakukan perencanaan. Di awal, pihak purchasing akan melakukan pengajuan proposal mengenai pembelian bahan baku untuk produksi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah, harga, waktu, dan anggaran yang dianggarkan. Proses persetujuan melibatkan banyak pihak. Proposal akan diberikan kepada supervisor untuk dilihat dan ditimbang. Jika ada yang tidak sesuai, maka pihak purchasing akan melakukan revisi. Apabila sesuai, proposal akan dilanjutkan ke pihak gudang. Pihak pengelola gudang akan meninjau apakah ada kesalahan seperti permintaan barang yang ternyata masih ada dan jumlah permintaan barang. Setelah proposal disetujui, proses dilanjutkan ke tahap pencarian supplier. Dalam tahap persetujuan, ada perbedaan pada perusahaan kecil dan besar. Perusahaan besar biasanya melalui beberapa pihak untuk persetujuan sedangkan perusahaan kecil hanya sedikit saja dan pihak gudang biasanya merangkap sebagai divisi purchasing atau PPIC. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membacanya disini! Tahap pencarian supplier/vendor Pemilihan supplier atau vendor menjadi langkah pertama yang sangat penting. Tanpa vendor yang bagus, Anda tidak akan mendapatkan bahan baku dengan kualitas yang baik dan harga yang sesuai. Dalam memilih vendor, ada 2 cara yang biasanya dilakukan Memilih secara langsung Cara pertama yang biasanya dilakukan adalah dengan memilih vendor secara langsung lewat internet, rekomendasi dari teman/perusahaan, serta vendor langganan. Biasanya, hal ini dilakukan untuk pembelian bahan baku secara reguler atau yang sudah sering terjadi sehingga, perusahaan bisa menggunakan vendor yang lama atau rekomendasi dari orang lain. Untuk memilih vendor yang tepat, berikut tips yang perlu Anda perhatikan Carilah tender sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Pilihlah harga yang sesuai dengan keinginan vendor. Mintalah katalog agar pemilihan barangnya lebih mudah Tender Tender sering dilakukan baik oleh perusahaan dan pemerintah. Mereka mengumpulkan sejumlah vendor agar mendapatkan penawaran terbaik mengenai kualitas dan harga barang. Untuk tender, berikut langkah-langkah dalam membuatnya Perusahaan membuat Request for Proposal RFP yang berisi daftar permintaan, ketentuan pengiriman, serta syarat dan ketentuan. Setelah itu, RFP akan dipasang di website dan majalah. Penawaran akan masuk dari sejumlah vendor dan perusahaan perlu melakukan proses seleksi. Supplier yang terpilih akan diminta untuk mengirimkan quotation atau biasa disebut dengan request for quotation. Jika cocok, proses tender akan berlanjut ke proses akhir berupa tanda tangan kontrak. Quotation yang diterima akan dievaluasi berdasarkan faktor-faktor berikut Harga Diskon Ketentuan pengiriman Ketentuan pembayaran Kualitas barang Biaya kargo Biaya asuransi Setelah proses evaluasi, perusahaan akan melakukan negosiasi dengan pihak vendor terkait permintaan barang. Jika tercapai kesepakatan, pihak perusahaan akan memberikan kontrak dan purchase order kepada vendor. Pencarian supplier bisa lebih mudah jika ada kontrak yang terjalin. Jika masih ada kontrak yang berjalan, perusahaan bisa menghubungi supplier yang terkait untuk permintaan barang. Baca lebih lanjut mengenai jenis-jenis dan penjelasan kontrak tender disini! Perusahaan memberikan Service Level Agreements SLA, dokumen resmi yang berisi perjanjian tentang hubungan kerja antara 2 pihak. SLA berisi deskripsi pekerjaan dan standar ketentuan yang harus dipenuhi, kewajiban, dan konsekuensi yang dihadapi jika pekerjaan tidak selesai. SLA berperan penting untuk menghindarkan perusahaan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti, vendor yang mangkir, pekerjaan yang tidak selesai, dan hasil yang jauh dari harapan. SLA harus disetujui oleh kedua belah pihak serta dibuat berdasarkan administratif perusahaan, prosedur regulasi keamanan lingkungan, dan keuangan. Departemen pengadaan akan melakukan pemantauan terhadap vendor untuk memastikan pekerjaan akan berjalan lancar dan selesai sesuai harapan. Ketentuan pembayaran juga turut disertakan dalam kontrak. Pada umumnya, pembayaran akan dilakukan oleh perusahaan kepada vendor pada 45 hari setelah penerimaan Purchase invoice. Jika perusahaan Anda import barang dari luar negeri maka, Anda membutuhkan international commercial terms incoterms, sebuah dokumen yang berisi terminologi untuk pengiriman barang. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai incoterm, cek artikelnya disini! Ada 4 jenis pembayaran yang biasanya digunakan oleh perusahaan untuk penyediaan barang dan jasa seperti dibawah ini Pembayaran di muka Perusahaan akan membayar barang sebelum invoice pembelian diberikan oleh vendor. Letter of Credit Letter of Credit adalah sebuah dokumen resmi mengenai pembayaran yang akan dilakukan bank untuk penyediaan barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan syarat dan ketentuan tertentu. Untuk syarat dan jenis Letter of Credit bisa Anda baca lebih lanjut disini! Documentary collection Documentary collection terjadi ketika pihak exporter akan menyerahkan kewajiban untuk menagih pembayaran kepada bank dengan menyerahkan dokumen pembayaran beserta instruksi pembayaran yang harus dilakukan. Open Account Open Account adalah sebuah tahap dimana vendor akan mengirimkan barang serta invoice untuk dibayar sesuai dengan waktu dan ketentuan yang telah disetujui. Tahap Pengiriman atau Penerimaan Tahap procurement akan meliputi proses pengiriman barang, pembayaran, dan pengecekan barang. Pertama, pihak vendor akan memberikan konfirmasi terkait purchase order yang mereka terima. Konfirmasi bisa dilakukan via email atau software procurement jika digunakan oleh vendor. Anda bisa merasakan kemudahannya dengan menggunakan software Dengan fitur purchase order, Anda bisa membuatnya dimana saja dan sudah terhubung dengan inventaris dan invoice yang ada. Download disini untuk mendapatkan Pihak vendor akan mengirimkan barang sesuai dengan permintaan dan menyertakan dokumen pengiriman yang berisi Nama pengirim Resi pengiriman Tracking Number Berat Lokasi penerimaan barang Deskripsi barang Dokumen tersebut bisa dijadikan sebagai acuan dari perusahaan untuk melakukan pemantauan. Jika terjadi suatu masalah seperti keterlambatan pengiriman, maka perusahaan bisa melacaknya dengan mudah. Setelah barang sampai, pihak gudang akan melakukan pengecekan terhadap barang tersebut sesuai dokumen PO. Jika terdapat kerusakan atau ada yang tidak sesuai, barang bisa ditolak di tempat dan akan dikembalikan ke supplier untuk diganti. Goods receipt akan dibuat dan pihak gudang akan melakukan update mengenai penambahan barang yang sudah datang. Tahap Pengecekan dan Pembayaran 3-Way Match Banyak perusahaan melakukan 3 ways match atau pengecekan terhadap 3 jenis dokumen yang digunakan dalam procurement yakni Purchase order Dokumen resmi yang dikirimkan oleh perusahaan kepada vendor yang berisi jumlah dan deskripsi barang yang diminta, harga, alamat pengiriman, nomor PO, informasi pembayaran, dan alamat invoice. PO merupakan bukti konfirmasi akan pembelian barang yang dilakukan perusahaan kepada vendor. Surat Jalan Bagian dari procurement yang berisi informasi yang sama dengan invoice dan berfungsi sebagai bukti pembayaran dan pengiriman. Biasanya disertakan dalam dokumen yang dikirimkan oleh vendor. Purchase Invoice Dokumen ini dikirimkan oleh vendor kepada perusahaan selaku pembeli yang berisi informasi yang sama dengan PO. PO merupakan dokumen yang digunakan sebagai penagihan kepada pembeli. Sebelum melakukan pembayaran, staf Accounts Payable akan melakukan pengecekan jumlah barang dan harga untuk memastikan kalau apa yang ada di PO sama dengan yang dikirim oleh vendor. Pembayaran akan dilakukan jika hasilnya cocok. Metode 3-way match penting untuk dilakukan karena ada membawa 3 manfaat penting yang berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan seperti Menghemat pengeluaran Verifikasi data PO, kwitansi, dan invoice membantu perusahaan dalam menghindari masalah overpay, bayar 2 kali, bayar pada barang yang tidak dipesan, dan menghindari kecurangan akan pemalsuan dokumen. Profesionalitas 3-way match menunjukkan sisi profesionalisme perusahaan dan meningkatkan kepercayaan vendor terhadap perusahaan Anda serta menghindari kesalahan yang berpotensi menurunkan kredibilitas Anda di mata vendor. Memperlancar proses audit Pemeriksaan yang detil membantu perusahaan Anda dalam dokumentasi bukti-bukti yang digunakan dalam procurement. Dengan bukti yang lengkap, proses audit dapat berjalan dengan lancar. Proses procurement tergolong panjang karena membutuhkan perencanaan yang solid mengingat, hal ini berhubungan dengan proses operasional perusahaan. Kesalahan kecil dapat memberikan dampak yang besar terhadap berbagai macam sektor. Untuk memudahkan procurement yang Anda lakukan, ada sebuah platform bisnis yang siap membantu para pelaku usaha kecil dan menengah. Untuk Procurement, ada paket jet dengan fitur PO, Invoice dan penerimaan barang yang telah terintegrasi sehingga, proses kerja Anda menjadi lebih mudah, efisien dan transparan. Gunakan sekarang dan cek disini untuk informasi lebih lanjut! Demikian informasi mengenai langkah-langkah Procurement. Selanjutnya, akan membahas mengenai masalah-masalah yang sering terjadi dalam procurement serta solusinya. Biar gak ketinggalan, bookmark artikel ini dan ikuti terus informasi mengenai Ultimate Guide Procurement disini! Saat ini kita telah memasuki bulan ke-dua di Tahun 2021. Tentunya, para Pelaku Pengadaan khususnya Pejabat Pembuat Komitmen telah melakukan persiapan dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah. Berbagai langkah strategis dan upaya mitigasi risiko telah dilakukan sebelum tahun anggaran berjalan, yaitu pada tahapan perencanaan pengadaan. Untuk itu, penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen sebaiknya tidak terikat tahun anggaran karena salah satu tugas pokok dari Pejabat Pembuat Komitmen adalah menyusun perencanaan pengadaan. Lantas, bagaimana dengan Pejabat Pembuat Komitmen yang baru ditunjuk atau di-SK-kan di awal tahun anggaran? Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen pada tahap persiapan pengadaan? Dalam Pasal 1 Ayat 1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan bahwa “Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.” Artinya, pada saat dilakukan proses perumusan kegiatan yang dimulai dari identifikasi kebutuhan pada tahun anggaran sebelumnya, maka kegiatan pengadaan barang/jasa sudah dimulai. Tahap ini dikenal dengan “Tahapan Perencanaan Pengadaan”, sehingga semestinya Pejabat Pembuat Komitmen sudah bekerja sebelum tahun anggaran berjalan, yaitu dimulai pada tahap perencanaan pengadaan. Menurut Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pada Pasal 1 Ayat 12 disebutkan bahwa “Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Perencanaan Pengadaan adalah proses perumusan kegiatan yang dimulai dari identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara pengadaan barang/jasa, jadwal pengadaan barang/jasa, anggaran pengadaan barang/jasa.” Ruang lingkup dari perencanaan pengadaan yang diatur dalam peraturan tersebut, meliputi penyusunan perencanaan pengadaan, identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara pengadaan barang/jasa, jadwal pengadaan barang/jasa, anggaran pengadaan barang/jasa, dan Rencana Umum Pengadaan RUP. Pejabat Pembuat Komitmen dan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran terlibat aktif di dalam tahap perencanaan pengadaan. Pejabat Pembuat Komitmen memiliki tugas dan kewenangan dalam menyusun perencanaan pengadaan untuk tahun anggaran berikutnya sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan, sesuai kebutuhan unit kerjanya. Tahap perencanaan pengadaan itu sendiri dimulai dari identifikasi kebutuhan barang/jasa berdasarkan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah. Perencanaan pengadaan menjadi masukan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga RKA K/L dan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah RKA Perangkat Daerah. Untuk perencanaan pengadaan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, prosesnya dilakukan bersamaan dengan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga setelah penetapan pagu indikatif. Sedangkan untuk perencanaan pengadaan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah setelah nota kesepakatan Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara KUA-PPAS. Kegiatan perencanaan pengadaan itu sendiri, terdiri atas perencanaan pengadaan melalui swakelola dan/atau perencanaan pengadaan melalui Penyedia. Apabila pengadaan tersebut dilakukan melalui swakelola, maka tahapan perencanaan pengadaan yang dilakukan meliputi penetapan tipe swakelola; penyusunan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kegiatan KAK; dan penyusunan perkiraan biaya/Rencana Anggaran Biaya RAB. Pada tahap perencanaan swakelola, penetapan tipe swakelola sudah harus dilakukan dan disesuaikan dengan Pelaksana swakelola, apakah itu swakelola tipe I, yaitu apabila kegiatan swakelola tersebut direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran; swakelola tipe II, apabila kegiatan swakelola tersebut direncanakan dan diawasi oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain Pelaksana swakelola; swakelola tipe III, yaitu swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Organisasi Kemasyarakatan Pelaksana swakelola; atau swakelola tipe IV, yakni swakelola yang direncanakan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan/atau berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana swakelola. Apabila kegiatan perencanaan pengadaan dilakukan melalui Penyedia, maka tahap-tahap yang dilewati meliputi kegiatan penyusunan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja KAK; penyusunan perkiraan biaya/Rencana Anggaran Biaya RAB; pemaketan pengadaan barang/jasa; konsolidasi pengadaan barang/jasa; dan biaya pendukung. Setelah dokumen perencanaan pengadaan selesai disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dapat segera melakukan penetapan perencanaan pengadaan sebagai dasar dalam mempersiapkan proses pengadaaan barang/jasa selanjutnya, yaitu tahapan persiapan pengadaan barang/jasa. Pada tahap persiapan pengadaan inilah dokumen rancangan kontrak disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Bagaimana Cara Mempersiapkan Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola? Sebelum melangkah ke tahapan persiapan pengadaan barang/jasa melalui swakelola, Pejabat Pembuat Komitmen harus terlebih dahulu memastikan bahwa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran telah membuat nota kesepahaman dengan Pelaksana swakelola sebagai dasar penyusunan kontrak swakelola. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran membuat nota kesepahaman dengan Pelaksana swakelola, dengan ketentuan sebagai berikut pada swakelola tipe II, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran menandatangani nota kesepahaman dengan Pimpinan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain; pada swakelola tipe III, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran dapat menandatangani nota kesepahaman dengan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan; dan pada swakelola tipe IV, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran dapat menandatangani nota kesepahaman dengan Pimpinan Kelompok Masyarakat; sedangkan pada swakelola tipe I, nota kesepahaman tidak dibutuhkan. Tahap persiapan pengadaan barang/jasa melalui swakelola dimulai dengan kegiatan penetapan sasaran oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan dilanjutkan dengan penetapan Penyelenggara swakelola. Dalam penetapan Penyelenggara swakelola, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, yaitu untuk swakelola tipe I, Penyelenggara swakelola ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran; untuk swakelola tipe II, Tim Persiapan dan Tim Pengawas ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran, serta Tim Pelaksana ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain Pelaksana swakelola; untuk swakelola tipe III, Tim Persiapan dan Tim Pengawas ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran serta Tim Pelaksana ditetapkan oleh Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pelaksana swakelola; dan untuk swakelola tipe IV, Penyelenggara swakelola ditetapkan oleh Pimpinan Kelompok Masyarakat Pelaksana swakelola. Setelah Penyelenggara swakelola ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, maka Pejabat Pembuat Komitmen dapat segera menetapkan rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan Rencana Anggaran Biaya dengan memperhitungkan tenaga ahli, peralatan, dan/atau bahan tertentu yang dilaksanakan dengan kontrak terpisah. Tenaga ahli/pegawai dari unit kerja lain hanya dapat digunakan dalam pelaksanaan swakelola tipe I, dengan ketentuan jumlah tenaga ahli tidak boleh melebihi 50% dari jumlah anggota Tim Pelaksana. Adapun pembayaran honorarium tenaga ahli dapat dilakukan dengan bukti transaksi berupa kwitansi atau bentuk kontrak lain, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal kegiatan swakelola tersebut membutuhkan barang/jasa melalui penyedia; seperti sewa alat atau pembelian bahan tertentu, maka Pejabat Pembuat Komitmen wajib mempertimbangkan metode pemilihan penyedia yang akan dilakukan, apakah melalui e-purchasing, pengadaan langsung, penunjukan langsung, tender cepat, ataupun tender. Untuk pengadaan barang/jasa lainnya yang nilainya sampai dengan dapat dilakukan pembelian langsung ke toko dengan menggunakan bentuk kontrak berupa bukti pembelian/pembayaran. Apabila nilai dari barang/jasa lainnya tersebut sampai dengan maka kwitansi dapat dijadikan sebagai tanda bukti transaksi pembayaran. Namun apabila nilai dari barang/jasa lainnya tersebut di atas sampai maka pilihan bentuk kontrak yang tepat dalah Surat Perintah Kerja SPK dan jika barang/jasa lainnya tersebut bernilai paling sedikit di atas maka digunakan bentuk kontrak berupa Surat Perjanjian. Perlu diingat bahwa dalam proses pemilihan penyedia, yang berwenang melakukan pemilihan penyedia tersebut adalah Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan/Agen Pengadaan, tidak terkecuali untuk pemilihan penyedia dalam kegiatan swakelola. Hasil persiapan pengadaan barang/jasa melalui swakelola dituangkan dalam Kerangka Acuan Kegiatan KAK dengan menampilkan sub kegiatan/sub output dan keluaran/output yang ingin dicapai. Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Persiapan swakelola tipe II dan tipe III menyusun rancangan kontrak swakelola dengan Tim Pelaksana swakelola dari Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain atau Organisasi Kemasyarakatan. Rancangan kontrak swakelola paling sedikit memuat tentang para pihak; barang/jasa yang akan dihasilkan; nilai pekerjaan; jangka waktu pelaksanaan; dan hak dan kewajiban para pihak. Untuk lebih jelasnya, tahapan persiapan pengadaan barang/jasa melalui swakelola dapat dilihat pada bagan alur di bawah ini Gambar 1. Bagan Alur Persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola Bagaimana Cara Mempersiapkan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia? Persiapan pengadaan dapat dilaksanakan setelah Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Untuk pengadaan barang/jasa yang kontraknya harus ditandatangani pada awal tahun, maka persiapan pengadaan dan/atau pemilihan Penyedia dapat dilaksanakan setelah penetapan pagu anggaran Kementerian/Lembaga atau persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Tahapan persiapan pengadaan yang dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen ini meliputi Penetapan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja KAK; Penetapan Harga Perkiraan Sendiri HPS; Penetapan rancangan kontrak; dan/atau Penetapan uang muka, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, sertifikat garansi, dan/atau penyesuaian harga. Pada tahapan persiapan pengadaan inilah Pejabat Pembuat Komitmen melakukan identifikasi, apakah barang/jasa yang akan diadakan tersebut masuk dalam kategori barang/jasa yang akan diadakan melalui e-purchasing, pengadaan langsung, penunjukan langsung, tender cepat, tender, atau termasuk pengadaan khusus, yaitu pengadaan barang/jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat, pengadaan barang/jasa di luar negeri, pengadaan barang/jasa yang masuk dalam pengecualian, penelitian, atau tender/seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri, sebagaimana yang diatur dengan peraturan tersendiri, di antaranya Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Tender/Seleksi Internasional, Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Yang Dikecualikan Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat. Pejabat Pembuat Komitmen dalam melakukan persiapan pengadaan, harus berpedoman pada dokumen perencanaan pengadaan barang/jasa yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan tentunya berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga atau Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah. Tahap persiapan pengadaan tersebut meliputi reviu dan penetapan spesifikasi teknis/KAK; penetapan spesifikasi teknis/KAK; penyusunan dan penetapan HPS; dan penyusunan dan penetapan rancangan Kontrak. Tahapan persiapan pengadaan barang/jasa melalui penyedia dapat dilihat dalam bagan alur berikut Gambar 2. Bagan Alur Persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia Sumber Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia Pejabat Pembuat Komitmen dapat melakukan persiapan pengadaan melalui Penyedia dengan menggunakan Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik SPSE versi apabila tersedia. Demikian. Semoga bermanfaat. Referensi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2o2o tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2o17 tentang Jasa Konstruksi; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Swakelola; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Tender/Seleksi Internasional; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Yang Dikecualikan Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat; Buku Informasi Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah-2018. Pernahkah Anda mencari tahu bagaimana tepatnya cara atau proses pengadaan barang di sebuah perusahaan berlangsung? Pengadaan barang sendiri sebenarnya merupakan satu hal yang penting dalam aktivitas perusahaan, sebab tanpanya perusahaan akan kesulitan melakukan operasional. Untuk mengenal lebih jauh mengenai proses fundamental ini, Anda akan disajikan sedikit ulasan mengenai prosedur pengadaan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan. Tidak hanya itu, artikel ini juga akan memuat beberapa tipe pengadaan yang bisa digunakan, sehingga Anda bisa mendapatkan proses atau tipe paling cocok untuk perusahaan Anda. Bagaimana Proses dan Prosedur Pengadaan Berlangsung? Sumber Sebenarnya terdapat aturan baku yang dimiliki pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa. Namun aturan ini hanya menjadi pedoman untuk badan milik pemerintah. Untuk sektor swasta sendiri, aturan tersebut sifatnya menjadi acuan dan pola dasar, yang kemudian dapat dimodifikasi dan disesuaikan selama dirasa tepat dan disetujui oleh direksi secara umum. Prosedur pengadaan barang dan jasa pada dasarnya akan mengacu pada poin di bawah ini. Diawali dengan analisa kebutuhan perusahaan secara dengan sistematis, dan diajukan ke manajemen untuk ditinjau dan proses tender untuk mendapatkan vendor yang sesuai analisa supplier atau vendor yang masuk dalam proses tender quotation atau penawaran dari setiap negosiasi pada kontrak yang jelas dan gamblang, biasa dikenal dengan sebutan purchase proses penerimaan barang atau jasa yang dipesan, kemudian melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas pengadaan barang dan jasa dari pihak perusahaan pada pihak vendor atau supplier. Proses ini bisa berlangsung cepat, atau juga lambat, tergantung dengan kinerja perusahaan dan vendor secara umum. Jika kesepakatan lekas dapat dicapai, maka prosesnya cenderung berjalan cepat. Terlebih jika terjadi pemesanan berulang dengan vendor atau supplier yang sama, prosesnya akan jauh lebih efektif, sehingga pengadaan barang bisa jadi rutinitas yang mudah dilakukan. Mengenal Tipe Pengadaan Barang Sumber Pengadaan barang, atau dalam istilah lain dikenal juga dengan procurement, dibedakan menjadi beberapa jenis. Setidaknya secara umum jenis pengadaan barang bisa dibagi menjadi 4 kategori. Pertama adalah pengadaan barang langsung, pengadaan barang tidak langsung, pengadaan barang fisik, dan pengadaan barang jasa. Secara singkat, berikut penjelasan masing-masing jenis pengadaan barang tersebut dan contohnya. 1. Pengadaan Barang Langsung Direct Procurement Adalah jenis pengadaan barang yang mengacu pada barang atau jasa yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir dari suatu perusahaan. Jenis ini sendiri dilaksanakan dengan membeli bahan baku yang diperlukan dalam aktivitas perusahaan, serta berdasarkan analisis efisiensi biaya pengadaan barang dan jasa untuk keuntungan perusahaan. Contoh pengadaan barang dan jasa jenis ini adalah pengadaan bahan mentah, komponen, suku cadang, mesin, atau barang lain yang dibeli untuk diproses dan dijadikan produk yang dijual perusahaan. 2. Pengadaan Barang Tidak Langsung Indirect Procurement Seperti namanya, pengadaan barang dengan cara tidak langsung ini merupakan pengadaan barang yang secara tidak langsung digunakan dalam proses produksi produk yang dimiliki perusahaan atau bisnis Anda, namun diperlukan untuk kelancaran. Jadi tidak serta merta pengadaan yang dilakukan akan terlihat pada produk dari perusahaan, namun tetap diperlukan guna menunjang aktivitas perusahaan secara umum. Contoh pengadaan barang dan jasa ini misalnya alat tulis kantor, layanan konsultasi, pemeliharaan kantor dan pabrik, dan sebagainya. 3. Pengadaan Barang Fisik Goods Procurement Jenis pengadaan barang ini mengacu pada pengadaan barang fisik dan perangkat lunak yang diperlukan perusahaan dalam rangka operasional. Tujuannya untuk menjaga pengelolaan rantai pasokan secara umum di perusahaan yang Anda miliki atau kelola. Contoh pengadaan untuk jenis ini misalnya bahan mentah, aplikasi pendukung sistem informasi, hingga peralatan kantor dan sejenisnya. 4. Pengadaan Barang Jasa Services Procurement Jika goods procurement mengacu pada pengadaan barang atau aplikasi, yang secara umum dipahami memiliki bentuk fisik, maka service procurement merupakan jenis pengadaan untuk skill atau layanan yang tidak dapat diadakan perusahaan secara internal. Contoh untuk jenis pengadaan ini adalah jasa kontraktor, firma hukum, akuntan publik, layanan keamanan, kebersihan, dan berbagai jenis layanan lain yang secara langsung tidak dapat disediakan perusahaan. Urusan pengadaan barang dan jasa memang fundamental bagi kegiatan perusahaan. Maka dari itu, sebuah sistem harus diciptakan sehingga perusahaan tidak perlu membuang banyak waktu untuk mencari penyedia, dan mengurus semua urusan pengadaan setelah pendataan kebutuhan selesai. RUN Market, Platform Digital untuk Pengadaan Barang dan Jasa Jika setiap pengadaan dilakukan secara berulang namun dengan proses yang sama, tentu waktu yang digunakan akan terbuang sia-sia. Maka dari itu, RUN Market hadir untuk menjadi partner perusahaan dalam urusan ini, sehingga proses pengadaan barang bisa dilakukan dengan lebih praktis. RUN Market menjadi platform terbaik dalam menemukan penyedia barang dan jasa yang tepat. Dengan sistem yang kuat dan penyedia terverifikasi, perusahaan akan mendapatkan opsi terbaik saat memerlukan pengadaan barang ini. Harga penawaran terbaik, laporan dan dashboard yang real time, serta tersedianya dokumen dan riwayat pemesanan yang dapat dilacak dengan mudah, menjadikan RUN Market platform terbaik untuk jadi pilihan utama. Segera join di RUN Market sebagai tempat terbaik melakukan pengadaan barang, dan tingkatkan performa perusahaan secara signifikan! Kemajuan teknologi saat ini memang akhirnya memberikan pengaruh yang sangat besar dengan munculnya beberapa macam metode untuk pengadaan barang. Taktik ini sendiri memiliki cara yang berbeda serta kelebihan dan kekurangan yang beragam. Dalam hal ini divisi purchasing memang diharapkan setidaknya bisa menguasai metode dalam pengadaan material sehingga bisa menjalankan pengadaan dengan cara yang lebih baik. Dan pemilihan taktik yang tepat sesuai dengan beberapa faktor seperti kualitas dan biaya operasional dan kecepatan serta ketepatan waktu menjadi sangat penting. Setiap metode sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan yang memang harus diketahui oleh perusahaan. Dan PT Nikifour Kontraktor di Karawang. adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang Kontraktor dan Maintenance building sudah sangat berpengalaman dalam kurang lebih 10 tahun. Perusahaan ini juga sudah berkarya, melakukan inovasi dan memberikan kontribusi kepada pelanggan baik itu adalah perusahaan yang bekerja sama ataupun perseorangan dalam hal memberikan solusi dalam perawatan dan pemeliharaan dari gedung dan juga tempat tinggal. Nikifour juga menyadari jika dalam memberikan pelayanan mereka akan memberikan pelayanan dengan sikap yang sangat profesional, jujur, konsistensi, bertanggung jawab dan melakukan semuanya dengan tepat waktu. Sehingga akan memberikan solusi untuk bisa menyelesaikan permasalahan sehingga kegiatan dan aktivitas pelanggan juga akan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Selain itu, Nikifour juga bertekad untuk menjadi salah satu perusahaan jasa layanan yang memiliki kualifikasi dan kompetensi Internasional serta memiliki orientasi bisnis yang lebih profesional. Dan dalam upaya untuk menjadi sebuah perusahaan jasa yang terdepan dalam bidangnya dan selalu memberikan solusi dan inovasi sehingga setiap mitra akhirnya akan memberikan kepuasan dalam pelayanan jasa yang akan diberikan. Dan untuk mendukung hal ini setidaknya ada lima taktik yang akan diterapkan dalam proses pengadaan material yang nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan diantaranya adalah 1. Direct Procurement Pengadaan langsung Ini adalah salah satu metode pengadaan yang sangat mudah dan sangat umum dilakukan oleh hampir semua perusahaan. Dimana taktik ini sendiri biasanya akan melalui banyak proses dan tentu saja akhirnya akan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk pengadaan terutama adalah bahan baku yang nantinya akan digunakan untuk melakukan proses produksi dari sebuah perusahaan. Dalam proses ini sebenarnya berawal dari perencanaan dan akan berakhir di pembayaran. Di dalam kurun waktu satu tahun perusahaan akan melakukan pengadaan dalam beberapa tahapan untuk membeli bahan baku. Agar prosesnya bisa berjalan dengan lancar, maka perusahaan diharapkan untuk melakukan perencanaan dengan matang sehingga proses pembelian barang akan berjalan dengan baik dan akhirnya tidak akan melebihi anggaran yang memang telah diberikan. Inilah fungsi utama layanan dari PT Nikifour Kontraktor di Karawang. yang akan memberikan solusi untuk anda. 2. Tender Pengadaan Barang Beberapa diantara anda mungkin sudah sangat akrab dengan istilah ini tender dalam hal pengadaan perusahaan. Ini adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan beberapa vendor yang akan memberikan penawaran. Perusahaan nantinya akan memilih vendor yang sesuai dengan pilihannya. Untuk hal ini baik dari perusahaan dan pemerintah sebenarnya bisa mengadakan tender. Dna secara umum ini memang terbuka secara umum. Dan pemilihan tender ini sebenarnya menjadi langkah yang tepat untuk perusahaan agar bisa memperluas network dan mengembangkan perusahaannya. Biasanya tender sendiri akan berawal dengan adanya undangan. Setelah itu semua undangan akan mengajukan proposal secara teknis. Proposal perusahaan yang terpilih nantinya akan melakukan proses presentasi. Dan jika terpilih maka perusahaan akan masuk ke tahap lelang. Dan disinilah kesempatan perusahaan terpilih akan mengajukan penawaran harga dan solusi terkait dengan tender yang telah ada. Saat ini teknologi sudah sangat maju proses tender juga menjadi e tender yang memang jauh lebih praktis dan modern. Alurnya sama namun dalam hal ini perusahaan dan peserta tender tidak harus bertatap muka. Dan PT Nikifour Kontraktor di Karawang menjadi pilihan terbaik untuk anda. Karena memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan apa yang anda butuhkan. 3. Request for Proposal Sebenarnya ini adalah salah satu taktik pengadaan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan permintaan formal untuk pengajuan proposal. Dan biasanya hal ini akan dilakukan saat perusahaan sedang membutuhkan pengadaan jasa dan barang. Dan hal ini juga sering terjadi pada perusahaan yang mengirimkan kepada PT Nikifour Kontraktor di Karawang. Dimana Perusahaan ini bergerak dalam bidang ini selama kurang lebih 10 tahun. Sehingga sudah sangat dipercaya oleh perusahaan konstruksi dalam memasok pengadaan material kebutuhannya. 4. Request for Quotation Pada dasarnya dari semua taktik dalam pengadaan material yang ada, ini adalah salah satu metode yang sangat mudah dilakukan. Sebagai perusahaan tidak perlu untuk melakukan penawaran resmi karena anda hanya perlu mengirimkan dokumen untuk quotation kepada vendor yang diinginkan. Dan penawaran yang ada perusahaan akan dikaji dengan harga jasa dan barang sesuai dengan kebutuhan. Jiak sesuai maka nantinya akan ada surat kerjasama yang disesuaikan dengan surat kerjasama pada vendor. Dengan bantuan teknologi akhirnya proses pembuatan quotation ini bisa dilakukan dengan sangat mudah. Perusahaan PT Nikifour Kontraktor di Karawang yang lokasinya ada di karawang bisa menjadi pilihan anda. Walaupun lokasinya jauh dari lokasi project anda, namun dengan bantuan teknologi semua masalah ini akan teratasi. Anda bisa bekerjasama dengan perusahaan ini dalam hal pengadaan, jika proses quotationnya selesai maka akan dilakukan invoice dan pembayaran. Ini akan lebih menghemat waktu dan biaya. Alasannya karena prosesnya sangat singkat dan anda tak perlu repot untuk bertemu. Hemat waktu dan biaya menjadi salah satu keuntungan untuk perusahaan anda. 5. Vendor tunggal Dan taktik yang terakhirnya yang bisa anda lakukan saat mencari perusahaan pengadaan material adalah dengan menjadikannya vendor tunggal. Dimana dalam situasi ini yang terjadi adalah ketika hanya ada satu vendor yang bisa memenuhi kebutuhan perusahaan dan barang yang dibutuhkan. Jika hal ini terjadi maka perusahaan nantinya akan melakukan proses persetujuan dari pihak manajemen karena setidaknya nanti akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jika anda cocok dengan perusahaan pengadaan maka perusahaan akan melakukan kerjasama dengan vendor untuk tahap selanjutnya. Nah itulah mengapa perusahaan harus mengkaji ulang vendor yang memberikan pengadaan dengan demikian maka ini akan menghindari kemungkinan kesalahan yang terjadi. Dan PT Nikifour Kontraktor di Karawang adalah salah perusahaan bidang kontraktor yang menyediakan pengadaan kebutuhan material dalam item yang bisa dibilang lengkap dan sudah sangat terpercaya sejak lama. Sehingga akan lebih memudahkan anda. Pada dasarnya hampir semua perusahaan memiliki pertimbangan untuk memilih metode yang terbaik. Hal ini sendiri sebenarnya sangat tergantung dengan kebutuhan dan juga situasi yang ada dari perusahaan dalam melakukan perencanaan dan memilih taktik yang terbaik. Galeri Pekerja Konstruksi PT Niki Four Pembahasan Lengkap Manajemen Persediaan Bahan Baku Persediaan bahan mentah atau raw material adalah total biaya dari semua bahan baku yang Anda miliki dalam persediaan, tetapi belum digunakan dalam produksi. Pada artikel kita akan membahas panduan manajemen persediaan bahan baku untuk produsen dan pemilik perusahaan penskalaan yang ambisius yang sedang mencari pemahaman yang lebih baik tentang cara menangani manajemen inventori mereka. Panduan ini berlaku untuk produsen dari semua lini dan menunjukkan kepada Anda bagaimana manajemen stok bahan baku Anda harus berubah seiring pertumbuhan bisnis Anda. Berikut semua yang perlu Anda ketahui tentang manajemen inventaris bahan baku untuk membawa bisnis Anda ke level berikutnya. Apa itu Manajemen Persediaan Bahan Baku? Ada dua jenis bahan baku bahan langsung atau direct materials DM dan bahan tidak atau indirect materials IM. Bahan langsung Komponen yang merupakan bagian dari produk akhir Anda. Contoh bahan langsung adalah kulit yang digunakan untuk membuat tas kulit, sutra yang digunakan untuk membuat syal sutra, kayu yang digunakan untuk membuat meja makan dari kayu. Bahan Tidak Langsung Komponen yang bukan merupakan bagian dari produk akhir Anda, tetapi digunakan selama proses pembuatan. Contoh bahan tidak langsung adalah lem, minyak, bahan pembersih, alat sekali pakai, bola lampu, dll. Saat pesanan Anda meningkat, Anda dapat memesan satu ton bahan tambahan, dengan asumsi bahwa semakin banyak stok pengaman yang Anda miliki, semakin baik. Jika barang dalam persediaan tidak terjual tepat waktu, barang tersebut menjadi “usang” atau rusak dan menjadi tidak dapat dijual. Ini berarti kerugian besar bagi bisnis. Belum lagi banyaknya biaya yang dikeluarkan selama penyimpanan, pemeliharaan, dan pengangkutan produk atau persediaan material. Itu semua meningkatkan biaya produksi Anda. Bahan bakuAnda mungkin tidak rusak seperti produk supermarket, tetapi hasil dari menyimpan stok bahan mentah dalam jumlah besar adalah sama. Baca juga Tips Untuk Menjadi Pengambil Keputusan atau Determination Maker yang Baik dalam Bisnis Bagaimana Menghitung Nilai Persediaan Bahan Baku Produsen, terlepas dari ukuran atau sklala pabrik mereka, perlu memperhitungkan bahan baku, pasokan bisnis, dan produk jadi mereka. Untuk melakukan ini, Anda harus menentukan nilai persediaan akhir pada akhir setiap periode. Anda perlu menambahkan jumlah unit yang Anda buat dan bahan mentah yang Anda beli selama periode tersebut ke jumlah unit di awal periode. Misalnya, Anda adalah produsen sepatu dan ingin memperhitungkan jumlah tali sepatu yang Anda miliki l tali + 100 tali = 150 tali Sekarang, kurangi jumlah tersebut dengan jumlah persediaan yang telah Anda gunakan selama periode ini untuk mengetahui persediaan akhir Anda. Misalkan Anda menggunakan lx tali selama produksi 150 tali – lx tali = 90 tali Saatnya untuk mengungkap nilai inventaris yang tersisa, dan ini sederhana, gandakan inventaris yang tersisa dengan biaya untuk satu unit bahan baku Tali xc ten 1500 = Dan begitulah, nilai tingkat persediaan bahan baku yang tersisa mencapai Formula yang relatif mudah diikuti saat menghitung nilai bahan mentah Anda. Namun, bagaimana bagi Anda yang memiliki bahan berbeda atau bahkan produk dengan harga berbeda? Menghitung nilai untuk setiap particular berbeda bisa jadi rumit. Dalam hal ini, yang terbaik adalah menggunakan metode inventaris berbobot untuk mengevaluasi nilai bahan mentah Anda. Baca juga Mengetahui Secara Mendalam Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Bagaimana Auto Menghitung Nilai Bahan Baku dengan Biaya Rata-Rata Tertimbang? Menghitung nilai barang dengan metode persediaan tertimbang bisa jadi rumit. Jadi, misalkan Anda menjual dua produk, A dan B – Produk A berharga dan dijual dengan harga eighty%; dan – Produk B berharga dan dijual dengan tarif 20%. Rumus skenario ini akan terlihat seperti ini x 0,viii + ten 0,ii = Jika menggunakan rumus persediaan tertimbang tampak menakutkan, ada solusi otomatis yang tersedia di pasar, mereka akan membantu Anda dengan manajemen persediaan bahan baku, dan juga secara otomatis menghitung biaya persediaan tertimbang untuk Anda, salah satunya dengan menggunakan software akuntansi seperti Authentic Online. Baca juga Brand Identity Pengertian, Manfaat Dan Tips Dalam Membangunnya Teknik Manajemen Persediaan Bahan Baku Terbaik ane. Jangan Terobsesi dengan “Work-in-progress” Biasanya, perusahaan memulai dengan pelacakan inventaris produk jadi, kemudian menerapkan manajemen stok bahan baku dasar, diikuti dengan manajemen pekerjaan dalam proses yang lebih kompleks. Kami sangat menyarankan untuk tidak mencoba langsung ke tahap yang terakhir. Meskipun manajemen inventori yang tepat memiliki manfaat besar, hal itu juga menimbulkan biaya – biaya waktu dan sumber daya untuk menjaganya tetap berjalan dan mutakhir. Jadi, jika memungkinkan, mulailah dengan manajemen persediaan bahan baku dasar dan jangan mencoba untuk segera melacak berbagai tahapan produksi. Cukup periksa bahan mentah dan produk jadi Anda. Lebih baik memiliki sesuatu yang sederhana berfungsi dengan baik daripada memiliki sesuatu yang kompleks namun tidak bekerja dengan baik. Jaga agar semuanya tetap ramping dan tingkatkan kerumitan manajemen inventaris hanya jika ada kebutuhan bisnis yang jelas untuk melakukannya. two. Perbarui Safety Stock dan Reorder Level Points Safety Stock atau Stok pengaman menggambarkan jumlah minimum inventori yang disimpan bisnis di gudang untuk melindungi dari lonjakan permintaan atau kekurangan pasokan. Sedangkan Reorder Level Points atau titik pemesanan ulang yang baik memastikan bahwa bisnis Anda biasanya tidak turun di bawah tingkat persediaan pengaman Anda. Sebagian besar produsen menerapkan beberapa jenis prinsip persediaan minimum untuk bahan mentah yang digunakan dalam produksi. Tips dari kami Pelajari cara menghitung stok pengaman dan menyusun ulang level poin. Ini mengurangi risiko kekurangan stok pada bisnis Anda dan kebutuhan untuk sering memesan di belakang. Produsen sering gagal menghitung bahan baku yang digunakan secara teratur. Akibatnya, tingkat persediaan bahan baku ini tidak selalu upwardly-to-engagement. Semua peristiwa di bawah ini harus memicu penyesuaian Perubahan book penjualan yang signifikan; Perubahan besar dalam waktu tunggu pasokan; dan Perubahan volume produksi. Selain itu, jangan lupa untuk menyesuaikan stok pengaman dan menyusun ulang level poin untuk memperhitungkan perubahan musiman seperti musim liburan yang akan datang, misalnya. Menjaga tingkat ini tetap up to date memastikan Anda selalu memiliki jumlah persediaan bahan baku yang tepat di gudang Anda, sehingga Anda tidak akan memiliki terlalu banyak uang yang terikat. Baca juga Segala Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Manajemen Usaha 3. Jangan Mencoba Menempatkan Semua Bahan pada Resep Produksi Beak of Materials Memiliki manajemen persediaan bahan baku yang tepat tidak berarti Anda harus melacak setiap bahan yang dikonsumsi dalam produksi Anda. Misalnya, mungkin ada beberapa bahan tidak langsung yang digunakan selama proses produksi paku, sekrup, kancing, dan sebagainya yang tidak memerlukan biaya banyak dan biasanya dibeli dengan kotak dalam volume tinggi. Seringkali masuk akal untuk tidak memiliki materi seperti itu di pecker-of-textile Anda. Alih-alih, berikan biaya pada saat pembelian dan jangan mencoba melacak setiap bagian yang dikonsumsi dalam produksi. Penting untuk mendapatkan stok bahan baku berbiaya tinggi pada resep produksi sehingga Anda tahu sejak awal apakah ini adalah produk yang menguntungkan. Jangan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghemat uang. Fokus pada apa yang memiliki efek lebih besar pada margin Anda. 4. Gunakan Metrik Standar Industri untuk Mengetahui Apa yang Cocok untuk Anda Setiap bisnis itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu bisnis mungkin tidak berhasil untuk bisnis lainnya. Prinsip panduan dasar dari ini adalah kesederhanaan, keterusterangan, dan kebebasan. Tidak ada cara pasti pada satu teknik. Ini adalah kunci untuk mengatasi setiap situasi yang menantang untuk bisnis manufaktur Anda. Ambil apa yang berhasil dan buang yang tidak. Kuncinya bagi Anda adalah menggunakan semua alat yang Anda inginkan untuk membentuk gaya unik manufaktur Anda. Anda dapat menemukan formula rahasia untuk permainan persediaan bahan baku optimal Anda. Begitulah cara bisnis modern bisa naik ke puncak. Baca juga Bluish Trunk of water Strategy Pengertian, Cara Mengembangkan, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya Mengatasi Tantangan dengan Manajemen Data Bahan Baku Seperti yang mungkin sudah Anda pelajari dari artikel ini, mempraktikkan manajemen persediaan bahan baku yang benar bisa menjadi urusan yang sulit. Jadi, sebelum kita beralih ke solusi terbaik untuk menangani bahan baku Anda, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan saat meningkatkan manajemen persediaan bahan baku Anda Perencanaan dan Peramalan Meningkatkan manajemen persediaan bahan baku Anda adalah satu hal, tetapi memiliki sistem manajemen dinamis yang mempertimbangkan perencanaan permintaan Anda akan membantu Anda mempertahankan jumlah persediaan yang ideal setiap saat. Manajemen Berdasarkan Data Untuk mendapatkan stok bahan mentah dalam jumlah yang tepat saat Anda membutuhkannya hanya mungkin dengan mengumpulkan data dari penjualan, jalur produksi, dan di mana pun di rantai pasokan Anda. Itu mungkin dilakukan dengan spreadsheet yang tidak efisien. Namun, terkadang sulit untuk membuat pembaruan transmission yang konstan. Baca juga Pengertian Inovasi Produk, Manfaat dan Tips Mengoptimalkannya Penetapan biaya Anda mungkin tahu cara menghitung nilai bahan mentah Anda, tetapi itu tidak berarti Anda memiliki perhitungan biaya yang akurat tentang berapa biaya untuk memproduksi produk Anda. Biaya lain yang perlu Anda lacak termasuk bahan mentah, biaya tambahan produksi, dan tenaga kerja yang digunakan dalam produksi, dan karena berbagai faktor, biaya ini sering berubah artinya item dalam inventaris Anda tidak memiliki nilai yang sama dengan yang lain. Melacak ketiga hal ini saja akan sangat memakan waktu dan sulit. Inilah sebabnya mengapa banyak produsen menggunakan software manajemen inventori untuk membantu mengotomatiskan dan melacak perangkat lunak manajemen inventori atau bahan baku mereka. Anda juga bisa menggunakan software akuntansi seperti Authentic Online yang memiliki fitur akuntansi dan manajemen stok terlengkap. Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mendapatakan solusi pembukuan dan manajemen stok secara sekaligus seperti fitur manajemen stok, fitur manufaktur, fitur manajemen stok dan aset, multi gudang dan masih banyak lagi. Tertarik mencoba menggunakan Authentic Online? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini

pengadaan bahan dan alat masuk dalam tahapan