LaduniID, Jakarta Bahwa pengadilan Allah kelak adalah pengadilan yang maha adil, sehingga hak-hak makhluk satu pada yang lainnya akan Allah selesaikan dengan sangat adil, sehingga kezholiman yang terjadi di antara hewan sekalipun, Pengadilanallah swt. Di alam akhirat sangat adil dan teliti, tidak seorang pun yang dirugikan, manusia berhak masuk surge karena ketawaan nya. Sebaliknya mereka akan masuk neraka, karena kedurhakaanya. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir adalah ? d Pengadilan Allah Swt Yang Maha Adil e. Penimbangan amal manusia untuk mengetahui lebih berat amal baik atau amal buruk. Jawaban: E. Soal No. 16). Pernyataan yang merupakan perilaku orang yang beriman kepada hari akhir adalaha. Tidak merasa iri atas nikmat orang lain b. Dunia dan seluruh isinya merupakan tujuan akhir c. Tergiur oleh gemerlapnya dunia d. Bagiumat Islam, memercayai hari akhir merupakan rukun iman kelima. Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT. Dalil mengenai hari akhir tercantum dalam Al-Qur'an Surah Al-Hajj ayat ke-7 yang berbunyi sebagai berikut. b Jembatan penyeberangan yang harus dilewati manusia diakhirat kelak. c. Peristiwa dibangkitkannya manusia dari alam kubur. d. Pengadilan Allah Swt Yang Maha Adil. e. Penimbangan amal manusia untuk mengetahui lebih berat amal baik atau amal buruk. Jawaban: E . 10. Pernyataan yang merupakan perilaku orang yang beriman kepada hari akhir adalah Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. UMAT Islam wajib meyakini hari akhir atau hari kiamat, karena merupakan rukun Iman yang kelima. Hari kiamat merupakan hari berakhirnya seluruh kehidupan di dunia. Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya. Namun, semua hal terkait hari akhir itu dijelaskan dalam Alquran. Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat manusia pada zamannya. Allah SWT berfirman mengenai hari akhir kiamat yang tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. BACA JUGA Sebutan Hari Akhir dalam Alquran, Apa saja? يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ Artinya Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muhammad, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Al-A’raf ayat 197. Berikut pengertian iman kepada hari akhir beserta dalilnya Iman kepada hari akhir artinya percaya bahwa suatu saat seluruh alam semesta akan hancur dan kehidupan yang kekal akhirat akan menanti. Iman kepada hari akhir mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, mengimani adanya hisaab perhitungan dan jazaa’ balasan, serta mengimani tentang surga dan neraka. Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah mengimani segala peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab kubur, dan nikmat kubur. Setelah hari akhir terjadi, semua makhluk di dunia akan dimintai tanggung jawab atas amal ibadahnya selama hidup di dunia. Allah SWT berfirman, وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ Artinya Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya pahala. Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan. Al-Anbiya Ayat 47. Proses Terjadinya Kiamat Contoh iman kepada hari akhir dengan berdoa agar selamat di akhirat. Selain itu, juga bertanggung jawab atas setiap perilaku yang dilakukan di dunia. Allah SWT berfirman proses terjadinya hari akhir kiamat dan kondisinya. BACA JUGA Setelah 103 Hari, Maher Al Akhras Akhiri Aksi Mogok Makan يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ Artinya Ingatlah pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Suatu janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya. Al-Anbiya ayat 104 Hikmah Hikmah beriman kepada hari akhir, adalah manusia bisa benar-benar memaknai tujuan kehidupan di dunia, yakni beribadah kepada Allah SWT. Karena pada hakikatnya, manusia dan jin diciptakan oleh Allah SWT hanya untuk beribadah kepadaNya. Mengutip keimanan yang benar terhadap hari akhir akan memberikan manfaat yang besar, di antaranya 1. Merasa senang dan bersemangat dalam melakukan kataatan dengan mengharapkan pahalanya kelak di ahri akhir. 2. Merasa takut ketika melakukan kemaksiatan dan tidak suka kembali pada maksiat karena khawatir mendapat siksa di hari akhir. 3. Hiburan bagi orang-orang yang beriman terhadap apa yang tidak mereka dapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan dan pahala di akhirat. Wallahu a’lam bishawwab. [] JawabanYg maha adil karenaallah adalah hakim yang paling adil Jawabanpaling adil/maha adilPenjelasankarena allah adalah hakim yang paling adil loading...Surat Yasin ayat 53-54 termasuk dalam kelompok ayat yang membicarakan tentang keingkaran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan serta peneguhan kebenaran hari kebangkitan tersebut. Foto/Ilustrasi Dok SINDOnews Surat Yasin ayat 53-54 termasuk dalam kelompok ayat yang membicarakan tentang keingkaran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan serta peneguhan kebenaran hari kebangkitan tersebut. Pengelompokan dimulai dari ayat 48. Allah SWT berfirmanاِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَفَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ“Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami untuk dihisab. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.” QS Yasin 53-54. Baca Juga Pada ayat sebelumnya membahas tentang kejadian setelah tiupan atau teriakan yang kedua dari Malaikat Israfil dan kedua membahas tentang proses pengadilan di hadapan Allah pertama dari Malaikat Israfil membuat seluruh manusia mati tanpa tersisa, dan pada tiupan kedua itu seluruh manusia dari awal hingga akhir kembali hidup. Al-Shawi dalam Hasyiyah al-Shawi menafsirkan kata illa shaihah wahidah اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً seakan-akan malaikat Israfil berkata“Wahai tulang-belulang yang hancur-lebur, persendian yang lepas bebas, tulang belulang yang terpecah belah, serta rambut-rambut yang tercerai berai. Allah memerintahkan kalian untuk kembali menyatu menjadi jasad yang utuh untuk menghadap pengadilan Allah SWT.”Ketika itu manusia digiring bersama-sama untuk menghadap kepada Allah SWT. Terkait dengan adanya indikasi penggiringan secara massal itu, Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah, merujuk pada kata jamiun جَمِيْعٌ. Menurutnya selain bermakna seluruhnya, kata tersebut juga bermakna bersama-sama. Oleh karena itu, tambahnya, penghadiran itu dilakukan secara serentak tanpa dalam Jami’ al-Bayan an Ta’wil Ay al-Qur’an menyatakan bahwa pada hari itu seluruh manusia dihadapkan pada prosesi pengadilan Tuhan tanpa terkecuali. Pengadilan ini merupakan sebaik-baik pengadilan karena tidak ada seorang pun yang akan dicurangi, sebagaimana telah ditegaskan dalam ayat ke al-yaum الْيَوْمَ menurut Ibnu Asyur dalam al-Tahrir wa al-Tanwir bermakna hari pembalasan atau dalam istilah lain adalah hari pengadilan. Konteks pengadilan di sini, tambah Ibnu Asyur, merupakan orang-orang yang durhaka ketika di bagi orang-orang kafir tersebut disesuaikan dengan keburukan yang pernah mereka lakukan semasa hidup. Quraish Shihab menegaskan bahwa pada hari itu tidak akan ada penganiayaan. Penganiayaan merupakan hal tercela dan tidak patut terjadi pada hari pengadilan ini. Baca Juga Abu Ja’far bin Muhammad bin Jarir al-Thabari mengatakan bahwa pada hari pengadilan itu tidak ada seorang pun yang menanggung dosa orang lain. Semua individu dibalas sesuai dengan kadar perilakunya. Hal ini juga diamini oleh Muhammad Ali menambahkan bahwa cerita ini merupakan hal yang kelak akan dirasakan oleh orang-orang yang ingkar terhadap risalah Tuhan yang dibawa oleh para utusan Allah SWT. Jauh-jauh hari Allah SWT berulangkali menyampaikan bahwa manusia sendiri yang selalu berbuat kezaliman. Sebagaimana tertera dalam surat al-Ankabut ayat 40فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ“Maka masing-masing mereka itu Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.”Atau dalam surah yang lain, yakni dalam surah al-Taubah ayat 70اَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَاُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَوْمِ نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ ەۙ وَقَوْمِ اِبْرٰهِيْمَ وَاَصْحٰبِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكٰتِۗ اَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۚ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ“Apakah tidak sampai kepada mereka berita tentang orang-orang yang sebelum mereka, yaitu kaum Nuh, Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan penduduk negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata; Allah tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.”Ayat-ayat tersebut secara tidak langsung menyampaikan bahwa perilaku zalim telah dilakukan manusia sejak hidup di dunia. Kelak ketika menghadapi pengadilan di hadapan Allah SWT tidak ada yang bisa mereka perbuat lagi dan Allah Maha Adil kepada seluruh hambanya. Nasi sudah menjadi bubur. Tinggal menuggu waktu untuk mendapat siksa yang pedihnya sepanjang masa. Baca Juga mhy

pengadilan allah kelak di hari akhir merupakan pengadilan yang